Wednesday, May 20, 2020

Jasa Angkut Profesional di Tanjung Selor [mobil pick up] untuk berbagai keperluan

Jasa angkut untuk berbagai keperluan di tanjung selor

Bagi agan yang sedang membutuhkan jasa angkut di tanjung selor dapat menghubungi bapak ini. No telp dan alamat tercantum di bawah.

Sebelumnya saya ingin memberi review terkait pelayanan jasa angkut yang sangat saya rekomendasikan ini.

Nama tukang supir yang bertugas ialah Pak Munawar, beliau orangnya ramah terhadap pelanggan dan mau membantu mengangkat hingga menurunkan barang-barang pelanggannya.

Kabarnya beliau juga melayani jasa angkut untuk keperluan dekorasi acara pernikahan dan acara besar lainnya.

Banyak pelanggan yang sudah mempercayai beliau lantaran sikap keramahannya yang tak bakal mengecewakan.

Di sisi lain, dari segi kelengkapan pengemudi tak perlu diragukan lagi. Mulai dari surat izin pribadi seperti SIM dan surat-surat mobil semuanya sudah lengkap.

Sehingga pelanggan seperti saya ini, ketika meenggunakan jasa beliau tak perlu khawatir lagi apabila terjadi hambatan di jalan.

Sedangkan untuk tarifnya menyesuaikan dengan jarak perjalanan dan muatannya, yang nantinya bisa didiskusikan terlebih dulu.


Btw, saya ingin membagikan jasa angkut seperti apa saja yang beliau layani.

Pelayanan Jasa Angkut

  1. Melayani jasa angkut untuk keperluan dekor.
  2. Melayani jasa angkut untuk keperluan pindahan.
  3. Melayani jasa angkut untuk keperluan catering.
  4. Melayani jasa angkut untuk keperluan angkutan material.
  5. dan pelayanan lainnya.


Adapun rute yang dapat dilayani seperti di bawah ini.

Rute Jasa Angkut

  1. Seluruh wilayah tanjung selor.
  2. Seluruh wilayah kabupaten bulungan yang dapat dijangkau.
  3. Jasa angkut ke luar bulungan, seperti berau.
  4. dan rute lainnya yang dapat kamu diskusikan terlebih dahulu dengan supir.


Terakhir saya ingin membagikan spesifikasi mobil yang beliau gunakan.

Spesifikasi Mobil Jasa Angkut

  1. Jenis mobil yakni pick up / mitsubishi.
  2. Bahan bakar bengsin.
  3. Sudah menggunakan power steering.
  4. Dapat menampung muatan hingga 800 kg.
  5. Kondisi mulus anti macet.

Jika kamu tertarik menggunakan jasa beliau dapat menghubunginya melaui no ini.

0813-4701-7706 / Bapak Munawar

Beliau tinggal di jl. katamso, tanjung selor.

Sekian yang dapat saya bagikan semoga bermanfaat untuk kalian yang membutuhkan pelayanan jasa angkut, khusus wilayah tanjung selor atau bulungan dan sekitarnya.

Thursday, April 23, 2020

Cara Mengatasi Program ''after effects can't continue: error while accessing the preference files...''

tidak cukup sehari untuk mengatasi error tersebut berbagai artikel hingga youtube aku buka.

Ketika membuka program after effects yang baru saja saya install sesuai panduan yang ada tiba-tiba saja muncul pemberitahuan seperti ini.

"After Effects can't continue: Error while accessing the preference file inside "C:Users\Personal\AppData\Roaming\Adobe\After Effect\16.0", please verify the file permissions and try again."

Saya pun heran dong perasaan saya sudah mendownload file-nya secara benar akan tetapi kok muncul pemberitahuan seperti itu.

Hampir dua hari saya dipusingkan dengan hal yang seperti ini selama itu pula saya mencari cara mengatasinya. Namun dari sekian cara yang ada di internet yang seharusnya menemukan solusi malah tambah puyeng.

Hal itu lantaran kebanyakan blogger yang tidak menuliskan panduannya secara lengkap dan detail sehingga pembaca pun tidak mendapatkan jawaban yang konkrit untuk mengatasi masalahnya.

Akhirnya setelah saya mencoba cara seperti di bawah alhasil program after effects-pun dapat dijalankan, normal.

Di sini saya membaginya ke dalam 'dua kasus' saran saya ikuti sesuai dengan permasalahan teman-teman. Kasus pertama seperti di bawah ini. Ketika membuka program after effects muncul pemberitahun seperti ini.

after effects can't continue: ...

After effects can't continue: error while accessing...

Langkah pertama yang harus dilakukan ialah;
  1. membuka local disk (C).
  2. masuk ke file users.
  3. meng-click file 'PERSONAL' (di laptop saya nama file-nya personal bisa saja namanya berbeda di laptop teman-teman).
  4. Temukan file AppData, jika filenya tidak muncul teman-teman bisa click view di pojok kiri atas, terus click options, lanjut click show hidden files, folders, and drives. Terakhir click Apply lalu OK.
  5. jika sudah muncul file AppData-nya langsung click saja, lalu masuk ke file roaming temukan file adobe.
  6. di dalam file adobe teman-teman masuk ke file after effects dan hapus file di dalamnya, kalau di laptop saya nama file-nya ialah 16.0
  7. apabila sudah dihapus, kembali ke halaman dekstop dan buka program after effects-nya.
  8. pengalaman saya setelah mengikuti cara di atas programnya bisa dijalankan, jika di laptop teman-teman tetap tidak bisa di buka, coba ulangi cara yang sama dari awal terus coba buka kembali program after effects-nya.
  9. jika tetap tidak bisa dibuka, coba restart laptop-nya, lalu buka kembali programnya.
  10. selamat menjalankan! :)
Demikian cara mengatasi program after effects yang tidak dapat dijalankan.

Sedangkan kasus keduanya seperti di bawah ini. Ketika membuka program after effects muncul pemberitahuan ini.

after effects warning: ...


lalu seperti ini...

after effects error please follow my step...


Apabila di laptop teman-teman muncul pemberitahuan seperti gambar di atas maka bisa mengikuti cara saya di bawah ini;

After effects warning: could not find...

Pada tahap pertama yang perlu teman-teman lakukan ialah;
  1. click start (di pojok kiri bawah halaman dekstop).
  2. lalu masuk ke menu setting.
  3. lalu click update & security dan click windows security (sebelah kiri).
  4. di protection area lalu click virus & threat protection (nantinya akan diarahkan ke halaman baru).
  5. lalu scroll ke bawah temukan menu seperti gambar di bawah ini, dan click manage ransomware protection.
after effects error please follow my step...
  • maka tampilannya akan seperti di bawah.
after effects error please follow my step...
  • untuk melanjutkan tahap ini usahakan pada 'controlled folder access' sudah dalam bentuk 'on'.
  • selanjutnya click 'allow an app through controlled folder access' maka anda akan digiring ke halaman baru.
  • lalu click 'add an allowed app' dan click 'browse all apps' maka anda akan diarahkan ke halaman galery anda.
  • cari folder adobe di local disk (C) dan temukan file after effects, lalu tinggal click-click saja file after effects-nya hingga akan kembali ke halaman ini.
after effects error please follow my step...
  • pada gambar di atas tandanya anda sudah berhasil memasukkan after effects ke dalam daftar list.
  • selanjutnya click close pada sudut kanan atas.
  • di tampilan dekstop buka program after effects maka anda sudah bisa menjalankannya.
Namun setelah menyelesaikan tahapan di atas hasilnya tetap belum bisa dijalankan maka selanjutnya anda tinggal ikuti langkah-langkah pada 'kasus pertama' paling atas. Pada cara-cara di atas saya menggunakannya After Effects versi 16 di windows 10 semoga bisa diterapkan juga pada program yang berbeda versi.

Semoga berhasil dan selamat berkarya...!

Monday, April 20, 2020

Cerita Menulisku di Media Massa

awalnya sekedar iseng mengirimkan artikel ke media kini menjadi ketagihan.

Aktivitas menulis merupakan suatu kegiatan yang paling mudah dilakukan oleh semua orang, tanpa terkecuali. Hanya bermodal note book dan pena atau laptop saja kamu sudah dapat menuliskan berbagai cerita menarik. Namun siapa sangka kalau banyak juga orang yang tidak suka menulis dengan alasan seperti ini; bukan hobi, ga ada ide, bingung mau nulis apa, dan alasan paling mirisnya lagi ga ada upahnya serta masih banyak lagi...

Begitu bukan yang sering muncul di kepala kita?. :)

Dulu waktu pertama kali menulis motivasi saya bukanlah terhadap materinya yang saya kejar melainkan kalau saya menulis terus bisa dimuat di media massa rasanya suatu kebanggaan tersendiri. Dan... meski tidak dipublish oleh si media tapi saya begitu menikamatinya membuat saya semakin termotivasi untuk terus mengirim tulisan lagi dan lagi.

Hingga tulisan pertama saya di media massa terbit di radar tarakan, 2016, lalu saya abadikan di media sosial. Sayang picture nya sudah hilang...

Terus menyusul tulisan saya ke dua di media yang sama, 2016.

Part pertama;



Bagian part ke dua terbit ke esokkan harinya setelah part pertama tebit;



Sedikit cerita, berkaitan dengan tulisan di atas, dulu waktu masih kuliah saya seorang aktivis yang gemar sekali mengkaji pemikiran gitu, dan menjadikannya sebagai topik diskusi. Alhasil saya sering menuliskan artikel yang berkaitan dengan topik ini.

Selanjutnya tulisan saya yang ke tiga di media cetak, 2017.



Berbeda dengan tulisan saya sebelumnya, yang ini merupakan refleksi selama menjadi mahasiswa. Membaca tulisan sendiri, saya merasa gaya menulis saya mengalami kemajuan dari yang awalnya penuh dengan teoritis dan imajinasi yang tak berdasar hingga saya dapat mengubah gaya menulis yang penuh nuansa refleksi, mengajak orang untuk berfikir, dan uniknya bisa menyampaikan diksi-diksi yang mudah dimengerti (bahasa umumnya ringan untuk dibaca).

Menurut saya seorang yang gemar menulis tidak patut/layak untuk dibatasi dengan sudut pandang tertentu saja, dan terus membahas hal tersebut. Di dalam dunia blogger kita tahu hal itu disebut 'menulis dengan satu niche'. Bagi saya hal tersebut sama saja memenjarakan diri sendiri di dalam sebuah sistem yang konyol.

Anehnya banyak blogger terkenal yang sudah ribuan visitors-nya menyarankan hal demikian dan didengarlah oleh blogger pemula. Lantaran sarannya terdengar bagus, di sini saya tidak bilang benar, tanpa fikir panjang diterapkan saran itu ke dalam blog-nya, menulis dengan satu niche. 

Lalu apa hasilnya ketika si blogger pemula ini tidak sanggup konsisten dalam membuat tulisan yang sesuai niche? ya otomatis blog-nya gulung tikar. Maka tidak heran banyak blogger pemula yang gugur satu-persatu.

Saya akan setuju apabila blogger terkenal menyarankan untuk konsisten menulis daripada konsisten dengan niche.

Mengapa demikian? karena kreatifitas tidak dapat dibatasi, di dalam dunia blog konsisten dengan satu niche bukan hal yang prioritas. Seharusnya konsisten dalam meng-upload konten/tulisan itu yang diutamakan.

Tidak berhenti disitu, saya masih rajin mengirimkan artikel ke media cetak hingga terbit artikel saya yang ke lima, 2017.



Saya merasa senang artikel yang saya kirim dapat dipublish oleh media cetak, apalagi kalau skalanya media jelas bisa ribuan yang membaca. Hingga orangtua saya di rumah juga ikut membaca dan menginformasikan kepada saya lewat SMS yang inti pesannnya ada artikel saya di koran, padahal saya belum mengetahui artikel yang saya tulis itu bakal terbit, pihak mediannya juga belum memberitahukannya kepada saya.

Selain terbit di radar tarakan artikel saya juga terbit di harian jogja, 2017, berikut artikelnya.



Dan masih banyak lagi tulisan lainnya yang diterbitkan oleh media...

Suatu ketika saya iseng untuk menuliskan nama saya di kolom pencarian google dengan tujuan sekedar ingin melihat artikel mana saja yang terbit di media online, "ternyata lumayan juga ya yang dimuat," ucap saya dalam hati, dan saya pun asyik meng-click tombol next untuk perintah halaman berikutnya, hingga seterusnya.

Tiba-tiba muncul sebuah situs resmi salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur, saya heran dong kok website-nya ikutan tampil perasaan saya tidak pernah mengirimkan tulisan ke sana, dan sekali saya click ternyata bukan berisi artikel yang pernah saya tulis melainkan sebuah jurnal yang di sumber referensinya tertulis dengan jelas nama saya paling awal.



Saya pun baru ingat bahwa saya pernah menulis untuk sebuah blog kelas. Yang ga saya habis fikir tulisan saya kok bisa dijadiin sumber di dalam karya ilmiah?. Di sisi lain, itu yang nerbitkan tulisan saya kan ada embel-embel blogspot-nya :D

Kendati demikian, saya merasa bersyukur karena bisa memberi kontribusi kecil di dalam ruang akademik melalui artikel-artikel yang pernah saya tulis.

Btw, saya juga pernah menulis untuk media nasional loh... dan selalu ditolak hehe

Untuk menerbitkan tulisan ke media nasional memang tidak mudah terutama untuk para penulis yang masih low profile, saat mengirim tulisan ke sana saya masih duduk di bangku kuliah dan belum memegang gelar seperti sekarang ini.

Kesimpulannya, bagi saya menulis merupakan sebuah pekerjaan yang paling mudah dilakukan dan berkembang sifatnya. Media merupakan wadah yang dapat menampung ide kita, salah satunya blog ini, jadi kita bebas untuk menggunakan wadah manapun sesuai dengan selera masing-masing.

Bagi teman-teman yang ingin mencoba untuk mengirimkan artikelnya ke media cetak baik lokal maupun nasional namun tidak mengetahui alamat emailnya serta kurang mengerti caranya seperti apa, bisa request di kolom komentar di bawah nantinya akan saya post artikel yang berisi kumpulan alamat email media cetak dilengkapi tata cara pengiriman artikelnya.

Thursday, April 16, 2020

6 Pengalaman Test IELTS di Beberapa Tempat, Ada Yang ke Dukun

Senang rasanya bisa membagikan tulisan ini yang saya rasa informatif dan bisa menambah wawasan kepada teman-teman semua. Di sini saya tidak akan  menjelaskan apa singkatan dari ielts itu, dan... tesnya seperti apa karena sudah banyak sekali penjelasan tersebut di google dan platfrom lainnya.

Seperti yang kita ketahui bahwa ada begitu banyak persiapan yang perlu disiapkan sebelum meenghadapi test ielts. Yang paling penting adalah kesiapan kita untuk mengikuti tesnya, serta bekal kita dari segi material dan immaterial tentunya.

Dan... Saya rasa bagi teman-teman yang sudah pernah ikut test ielts memiliki pengalaman menarik untuk diceritakan, munkin juga bisa menjadi penyemangat untuk teman-teman yang belum/...akan menjalani test ielts.


tidak sedikit orang yang gaga ketika mereka tes ielts hingga berulang kali mencoba hingga mereka mendapatkan target score yang diinginkan.



Terkadang belum daftar tesnya saja kita sudah ciut duluan, ragu akan kemampuan diri sendiri, serta merasa berat kehilangan duit 3 juta (biaya tes, dibulatkan) jikalau hasilnya tidak mencapai target yang diinginkan.


Nah maka dari itu penting bagi kita yang belum test untuk mencari informasi se-detail mungkin terkait masalah di dalam test, pelayanan ketika ujian dan fasilitas ruangannya. Bagian akhir ini penting loh, karena dari banyak pengalamn teman ada beberapa yang merasa tidak nyaman perihal speaker ruangannya.

Di sini saya telah menghimpun 6 pengalaman test ielts yang bersumber dari teman saya sendiri, teman pejuang ielts ketika masih sama-sama kursus di kampung inggris. Saya rangkum pengalaman teman saya karena 2 hal, pertama karena 'ceritanya' masih fresh yakni baru test di 2019 akhir dan awal 2020. Kedua, menurut saya pengalaman ini sangat informatif dan saya rasa bisa menjadi pertimbangan kepada teman-teman dalam mempersiapkan, menghadapi dan memilih tempat test ielts.

Pada tulisan ini saya memiliki 6 informan yang sudah pernah real test dan saya urutkan alur ceritanya berdasarkan waktu tesnya.

Sebut saja informan pertama saya adalah Riko (nama samara), dari Nusa Tenggara Timur (NTT), ia memiliki target skor yang berbeda di antara kami. Bahkan paling rendah. Teman-teman saya di kelas banyak yang menargetkan di band score 6.5 - 7 namun tidak untuk dirinya.

Untuk menharapkan skor target riko tak muluk-muluk kalau bisa dapat 4.5 rasanya sudah bersyukur banget bagi dia. Mengapa demikian? Itu karena tujuan atau orientasinya yang berbeda, bagi teman-teman para scholarship hunter dari awal menagetkan min band 6.5, sedangkan riko pemburu WHV cukup 4.5.

Apa itu WHV? teman-teman bisa search di google. :)

Singkatnya di antara kami sekelas, riko tesnya lebih dulu yaitu di pertengahan 2019, saya lupa persisnya tanggal berapa hanya seingat saya di bulan juni dan juli untuk 2 kali tes.

Informan saya ke dua yakni Dilah (nama samaran), dari Ponorogo, hampir sama dengan riko kalau dilah juga berkeinginan untuk mendaftar program HHV, meski kalau ditanya ngakunya scholarship hunter. Punya dua keinginan gitulah intinya...

Masih di 2019, waktu itu dilah tes di bulan agustus. Meski skornya sudah mencukupi untuk melamar HHV. Akan tetapi, sayang saja, tidak dapat mengejar waktu deadline-nya saat itu di bulan september. Ia baru menerima sertifikat ielts-nya usai penutupan pendaftaran jadi hanya berselang beberapa hari saja. Padahal dilah sudah menyiapkan segala berkas dari awal, seperti paspor dan lainnya, hanya kurang sertifikat ielts.

Kalau seperti itu jadi gemes kan... hehe

Selanjutnya informan ke tiga saya adalah Ulti, dari Bandung, teman saya satu ini sama dengan saya yakni scholarship hunter. Selain itu, kita juga sering berbagi informasi seputar beasiswa kuliah luar negeri gitu ketika tengah makan bareng.

Si ulti waktu itu tes di akhir 2019 kalau tidak salah antara september atau oktober untuk tes pertama, sedangkan tes ke dua di januari, 2020. Sebenarnya hasil dari tes pertama sudah bisa untuk mendaftar beasiswa luar negeri namun untuk beasiswa tertentu. Oleh karena itu untuk mencari aman dia memutuskan untuk tes lagi, dan syukurnya hasilnya sesuai target juga.

Bedanya kalau riko, dia harus tes lagi karena memang tes pertama masih di bawah target untuk syarat WHV sehingga ia tes lagi yang ke dua, dan hasilnya sama juga masih kurang.

Terakhir informan saya adalah fifah (nama samaran) namun sering saya panggil miss solo karena dia dari Solo. Entahlahhh, saya suka aja memanggilnya dengan nama itu.... hehe

Oya, si fifah ini tesnya di bulan februari 2020. Tidak seperti riko dan ulti, fifah tes ielts-nya baru sekali dan mungkin ada tes berikutnya... mungkin.

Dari sekian teman-teman saya para pejuang ielts baru 4 anak yang memberanikan diri untuk maju real test, bahkan ada yang nekat-nekatan juga loh, seperti si riko :D

Lalu bagamana dengan saya? Kapan tes?

Hingga tulisan ini terbit saya belum tes dan saya orangnya tergolong santuy, tapi bukan masuk dalam kelompok orang-orang santuy loh yah, apalagi kaum rebahan, NO. Saya hanya mencoba mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebuah nasehat orang Jawa "ojo kesusu".

hehehe...

Alasan diplomatisnya sih seperti itu :D

Baik demikian pembuka dari artikel ini selanjutnya akan saya ulas pengalamannya ke dalam tempat tes ielts -nya.

Yang pertama di...

British Council Surabaya

Tes ielts pertama riko ialah di tempat ini. Yang saya dapat dari pengalamannya overall oke. Hanya saja di sesi speaking dia diinterview oleh salah satu examiner yang sudah berumur (tua), jadi dia merasa kesulitan untuk memahami pronunciation si examiner itu, katanya sih suaranya serak-serak gitu.

Kata tutor saya kalau si-ibu itu bukanlah native speaker, dan merupakan warganegara dari China.

Selain riko, si dilah juga tes di sini. Ia tidak mengalami gangguan ataupun ketidaknyamanan saat ujian berlangsung khususnya di bagian listening, reading dan writing. Soundnya juga bagus dari suara audionya dapat didengar jernih.

Namun sama halnya yang dialami oleh riko, si dila juga ternyata diinterview oleh ibu itu. Sepanjang ceritan pengalamannya ke saya, ia juga agak sulit memahami pronunciation-nya hingga ada salah satu pertanyaan yang ia jawab ngasal karena bingung mencerna pronunciation si ibu itu.

British Council Jakarta

Kembali lagi ke pengalaman riko bahwa ia tes ke duanya di sini. Tidak banyak yang diceritakan kepada saya, intinya riko merasa prefer di tempat ini. Adapun dari fasilitasnya kurang lebih dengan di Surabaya overall oke. Hampir tidak ada gangguan sedikitpun ketika real test berlangsung begitu pula waktu speaking.

Ada yang menarik dari pengalaman riko menjelang tes yang ke duanya ini. Beberapa pekan lalu saya bertemu dengannya, lokasi di kampung inggris. Ia bercerita bahwa sebelum tes waktu itu ia sempat diajak oleh tutornya, ya tutor saya juga, ke rumah orang pintar gitu.

Mendangar itu saya sontak terkejut dong soalnya baru kali ini dengar yang begini. Biasanya sih kalau datang ke tempat begituan kalau bukan untuk pelaris ya paling jodoh. Namun nyatanya untuk tes ielts juga bisa mampir ke orang pintar loh... :D

Katanya lagi ide itu berawal dari tutornya yang sudah kehabisan cara untuk membantu si riko saat real tes nanti, segala cara sudah dikeluarkan mulai dari tips and triks yang katanya paling jitu hingga materi yang banyaknya pake sangat.

Dan... cara terakhir yang belum dicoba ialah datang ke orang pintar.

Sebenarnya riko tidak percaya yang begituan namun lantaran tidak enak dengan ajakan tutornya ia akhirnya meng-iyakan aja dan di rumah si dukun ia diberi sebuah benda yang perintah si dukun itu agar dibawa ketika real tes besok.

Tidak banyak komentar riko pun menuruti perintah si dukun itu.

Hingga tes usai ia masih menyimpan benda pusaka itu. Setelah 2 minggu menunggu, hasil tesnya pun keluar dan tarraaaaa... masih di bawah syarat WHV.

''Sebenarnya sih kalau mau pake ilmu hitam ada cara yang lebih mujarab dari itu dan dijamin berhasil, yaitu sewa aja jasa hacker biar diretas tuh situs british council terus band score mu ditinggiin deh, hehehe'', canda saya kepadanya.

Selain riko, ulti tes pertamanya juga di tempat ini. Dari pengalamannya saat tes nyaris tidak ada hambatan baik fasilitasnya dan pengawasnya atau pelayanannya. Meski merasa pengawasannya ketat tapi bukan masalah baginya "mungkin cuman keseringan dag dig dug aja pas writing takut ga selesai habisnya pas dapat soal yang susah'', katanya.

Tempat tes ielts terakhir yakni....

British Council Yogyakarta

Ulti tes ke duanya memilih di tempat ini. Menurutnya overall lebih bagus dari lokasi tes sebelumnya. Pertama dari fasilitas yang diberikan BC itu sendiri hampir setiap tempat di Indonesia BC selalu unggul jika dibandingkan dengan kompetitornya yakni IDP.

Hal itu karena BC tidak memiliki bangunan selain pusat sehingga seluruh agenda real test dilakukan di hotel, bisa bayangin kan fasilitas hotel itu seperti apa. Berbeda dengan IDP, mereka memiliki bangunan sendiri.

Dari pengalaman ulti, pengawasnya di sini lebih ramah kepada peserta ujian, mungkin ini karena tidak lepas dari identitas Jogja-nya yang dikenal ramah-ramah,

Menariknya, hasil tesnya juga naik sesuai target. Dan... 'nilai speaking' nya naik drastis yakni 7.5 jika dibandingkan di tempat tes sebelumnya nilai speaking hanya 6.0

Sampai ulti bilang begini ke saya, "apa jangan-jangan native-nya sange ya kak", kata dia.

"mungkin saja", kata saya.

Pengalaman tes ielts terakhir dari miss solo (fifah) yang juga tes di BC Jogja. Tidak ada gangguan ketika ujian sound-nya juga dapat dengan jelas didengar, fasilitas dan juga pengawasnya ramah kepada peserta ujian. Namun, ketika speaking dia diinterview bukan dari native melainkan dengan orang indonesia.

Perlu diketahui kebanyakan teman-teman yang sudah pernah tes ielts kerab memperoleh skor ielts-speaking tinggi jika examiner-nya dari native. Lalu bagaimana jika non -native? ya bisa dibilang fluktuatif :D

Kok gitu?

Dari analisa saya, native speaker yang bahasa ibunya adalah bahasa inggris dapat memaklumi ketika berbicara dengan non-native, mereka maklum kalau bahasa inggris bukan bahasa ibu mereka sehingga ketika ada kesalahan dikit mereka tidak begitu mempersoalkan. Lalu apa hasilnya jika analisa tersebut kita giring ke suasana real test ielts-speaking...

Berbeda dengan non-native mereka menuntut untuk be perfect. Mereka begitu teliti kata demi kata yang keluar dari lawan bicaranya. Lalu apa jadinya jika perspektif ini kita giring ke suasana real test ielts-speaking.

Kesimpulan

Pada dasarnya tidak ada cara instan untuk memperoleh skor ielts yang tinggi. Semua itu tentu bergantung pada diri kita, sudah sejauh mana kemampuan bahasa inggris kita? bisa ga dengerin audio full english seperti kita dengerin teman lagi gosip? bisa ga ketika reading bacanya seperti baca koran tanpa pusing mikirin jawaban?

Faktanya, tips dan triks yang kamu dapat ketika kursus ielts bukan jaminan untuk mendapatkan skor ielts tinggi. Kalau kata tutor saya ''tips-triks tidak banyak ngebantu ketika real test dan yang dapat membantu itu ya dari pemahaman kalian sendiri".

Lalu buat apa tips-triks itu dipelajari kalau tidak banyak ngebantu. Eitsss nanti dulu...

Itu semua akan ngebantu kita untuk bagaimana me-manage waktu. Ingat dalam ielts strategi itu penting agar kita dapat menyelesaikannya tidak lebih dari jamnya. Nah disitulah tips-triks berguna untuk ngebantu kita supaya mengerjakan lebih cepat dan tepat, tentu menggunakan strategi perlu pemahaman juga dong.

Sekian yang dapat saya bagikan semoga bermanfaat...

Bagi teman-teman para pejuang ielts yang sebentar lagi akan kuliah di luar negeri, Amin, apabila membutuhkan materi ielts selama belajar #DirumahAja bisa komen di bawah dengan menulis email dan dari mana asalnya, nanti materinya akan saya kirim by email.

Friday, April 10, 2020

Pengalaman Kursus IELTS di Titik Nol dan Webster Kampung Inggris, band 8 dan lolos lpdp

Artikel ini bukan bermasud membandingkan antara kedua lembaga, melainkan mencoba menceritakan pengalaman penulis ketika kursus IELTS di Kampung Inggris tepatnya di Titik Nol dan Webster.
belajar ielts bersama tutor yang ahli dibidangnya selama di kampung inggris.
Pengalaman kursus IELTS di Kampung Inggris atau Kampung Bahasa, Pare, Kediri.

Sebelumnya, ini merupakan kali ke dua saya datang ke Pare, 2019, untuk belajar IELTS. Pertama saya datang ke sini pada 2018 tepatnya di bulan Agustus.

Mengapa saya datang kembali ke sini? Karena saya sedang mempersiapkan diri untuk daftar real test.

Singkat cerita, karena sebelumnya sudah pernah datang ke sini, so saya tidak kebingungan lagi untuk menentukan tempat kursus mana yang akan saya tuju.

Well, patokan saya ketika memilih lembaga adalah biayanya, mengapa demikian? Selain memang alasan finansial juga faktanya 'biaya' bukan sebagai jaminan dalam menentukan kualitas kursusan di sini, Pare. Jadi mau mahal atau murah materinya sama saja.

Hanya contoh dari teman seperjuangan belajar IELTS, yang sudah belajar di tempat kursus paling mahal di Kampung Inggris, Pare. Hasilnya, dia tetap saja masih dungu dan, setelah keluar dari sana, bukannya langsung daftar real test malah ngambil program lagi di lembaga lain, di tempat barunya bertemulah dengan saya :D

Yang mengalami hal demikian bukan hanya teman saya seorang, pastinya masih banyak lagi dengan pengalaman yang unik tentunya...hehe

Namun demikian, bukan berarti tempat kursus yang mematok harga mahal itu tidak bagus! Sebenarnya, bagus kok.

Cuman, dari sepengamatan saya, mungkin pendekatannya saja yang tidak sesuai kepada si siswa tsb. Metode belajar bisa saja menjadi faktor sangat menentukan keberhasilan siswa ketika belajar. Kalau tidak cocok bagaimana? Calm down, jadikan pengalaman, lalu kursus lagi di tempat lain.

Oke, kembali ke topik kita, saat itu dua kursusan ini menawarkan "program beasiswa" (bahasa akademiknya) aslinya "potongan harga" (bahasa marketingnya) yang dibuka secara bersamaan.

Ketika diterima nanti, pada intinya saya akan mendapatkan keringanan biaya. Webster english course, saat itu memberikan diskon (saya tidak tahu berapa persen) dari harga normal selama 3 bulan, sedangkan Titik Nol english course menawarkan diskon 50% yang relatif lebih murah, selama 4 bulan.

Oya, itu sudah include asrama (camp), kelas dan modul.

Alhasil, pilihan saya jatuh pada Webster dengan berbagai macam pertimbangan. Sekedar informasi bahwa lembaga ini membuka kelas IELTS selama 3 bulan dari beberapa jenjang.

Ketika masuk di kelas IELTS. Persepsi saya tentang tes kemampuan bahasa satu ini terpatahkan!

Saya berfikir, ketika kita sudah memiliki dasar bahasa inggris akan amat mudah untuk menguasai IELTS but it is wrong... it is really difficult!

Bayangin, IELTS itu sifatnya akademik sedangkan les bahasa yang pernah kita ikutin cenderung general atau umum-umum saja. Sobat mampu speaking selama 5 menit dan selalu mendapatkan nilai grammar bagus di kelas, mungkin kelihatannya sudah keren.

Tapi, di kelas IELTS itu masih seperti bocah yang baru belajar bicara. This is fact!

Butuh kerja keras dan disiplin  yang tinggi jika ingin menakhlukkannya! Lalu, bagaimana review saya terhadap dua lembaga ini?

Webster English Course

Di sini kursus IELTS nya akan dibimbing oleh 2 tutor, Mr. Dedi dan Miss Lia, menurut saya mereka sangat berpengalaman dan mengerti seluk beluk ielts itu seperti apa, sebab saya merasakan sendiri proses belajarnya selama di kampung inggris.

Selain itu, tutornya juga sudah memegang band score IELTS yang nyaris sempurna yakni 8.0

Soal kualitas tutor sudah tidak diragukan lagi karena mereka adalah lulusan sastra inggris. Lalu, bagaimana soal materinya?

Agaknya saya pribadi meragukan bukan pada tutornya, namun pada kemampuan saya untuk memahaminya. Ada banyak referensi yang saya dapatkan selama belajar di sini, menurut saya materi-materi ini sangat membantu karena sangking banyaknya tidak semua sempat saya pelajari.

Dari segi tutor dan materi, kalau boleh saya nilai layak untuk 9/10.

Akan tetapi, lembaga ini tetap memiliki kekurangan yaitu dari segi fasilitas yang diberikan yang menurut penulis sangat menghambat ketika belajar.

Seperti apa sih fasilitasnya?

Kursusan ini tidak memfasilitasi meja untuk belajar, sehingga saya serta teman-teman terpaksa bersandar pada lutut ketika kelas listening, reading dan writing. Kebayangkan bagaimana susahnya ketika kelas writing menulisnya tidak di atas meja, begitupun di kelas listening maupun reading. Jadi, kita setiap kelas itu selalu lesehan terus, kalau untuk kelas speaking tidak masalah jika tanpa meja.

Tidak hanya itu, di kelas listening lagi-lagi fasilitasnya tidak memadai yaitu pada sound nya yang sudah tidak layak pakai. Di awal sesi selalu bermasalah dengan kabelnya sound nya dan di tengah sesi yang bermasalah pada loudspeaker nya, melas banget kan...

Dan, lagi-lagi...

Karena kelasnya bermepetan dengan kelas lain jadi keganggu banget dengan suara bising kelas sebelas, terutama ketika mereka lagi kelas speaking.

Menurut saya meskipun Webster berkualitas dari segi tutor dan materinya. Namun, ada banyak yang perlu ditingkatkan dari segi fasilitasnya.

Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi fasilitasnya!

Lalu, bagaimana dengan lembaga yang satunya?...

Setelah menyelesaikan program di Webster selama 3 bulan, 1 bulan program basic dan 2 bulan program IELTS, saya rasa kemampuan saya untuk menghadapi real test masih kurang dan perlu banyak latihan soal lagi. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kelas di tempat lain, kebetulan saat itu Titik Nol sedang membuka kembali program beasiswanya (hampir tiap bulan deh kayaknya). Sehingga lembaga berikutnya yang saya tuju jatuh di tempat ini.

Titik Nol English Course

Awal kelas saya merasa betah dengan suasana sekelilingnya ditambah fasilitasnya yang mendukung untuk proses belajar. Sayangnya, sebagai siswa beasiswa di lembaga ini diwajibkan untuk mulai dari kelas basic.

Lagi-lagi saya harus mengulang kelas dasar.

Di lembaga ini membuka kursus IELTS selama 2 bulan, khusus kelas beasiswa wajib mengikuti kelas selama 4 bulan mulai dari basic lalu intermediate sebelum masuk kelas ielts saat belajar di lembaga ini di kampung inggris.

Setelah menyelasaikan kelas basic dan intermediate akhirnya masuk juga di kelas yang ditunggu-tunggu dan di kelas ini yang ingin saya ceritakan sesuai dengan topik kita.

Untuk tutor IELTS di Titik Nol semuanya sudah pernah ikut real test dan mendapatkan hasil yang memuaskan, kisaran band score 7 - 7.5

Bahkan ada juga tutornya yang dalam masa menunggu keberangkatan study karena menerima beasiswa luar negeri.

Lalu bagaimana dengan belajar di Titik Nol? Apa sesuai ekspektasi?

Pertama, sayangnya tidak semua tutor di sini memiliki pengalaman mengajar hanya lantaran mendapat skor IELTS tinggi akhirnya direkomendasiin untuk jadi tutor.

Sehingga menurut saya itu mempengaruhi pada metode mengajarnya yang cenderung text book. Secara pemahaman materi juga belum terlalu menguasai hanya sebatas umumnya saja yang dipelajarin di IELTS.

Tapi itu tidak semua tutor kok. Buktinya, teman saya yang bukan anak beasisawa di kelas IELTS yang sama diajar oleh tutor yang kompeten dan memiliki pengalaman mengajar yang lumayan. Hmmm, saya rasa ini diskriminatif terhadap kelas beasiswa.

Sebagai anak beasiswa di lembaga ini hampir setiap hari saya mendengar testimoni teman saya tentang tutornya yang banyak bagusnya. Meskipun satu tempat kurus dengan program yang sama, akan tetapi mereka tidak diajar dengan tutor yang sama.

Ada sebuah kata-kata begini, "beda harga beda kualitas"

Karena saya mendaftar pada program beasiswa jadi mungkin pengalamannya agak berbeda dengan teman-teman yang mengambil kelas regular di kelas IELTS, Titik Nol.

Lalu bagaimana dengan fasilitasnya?

Kalau soal fasilitas, overall oke...

Seluruh kelas tersedia meja serta koneksi internet (wifi). Dan, dilengkapin kipas angin yang bukan 'kw.. kw' juga.... Bahkan ada kelas yang memakai AC, saya kelas listening di sini, bisa kebayangkan nyamannya bagaimana.... hehe

Sayangnya, tetap saja di dunia ini tidak ada yang sempurna!

Dari segi tutor, menurut saya kurang terutama dalam memberikan materi. Pada penguasaan materi juga kurang, terkadang waktu sesi tanya jawab tidak cuman sekali jawabannya tertunda dijawab lantaran tutornya harus mencari jawabannya dulu.

Pengamatan saya, mungkin karena belum lama mengajar sehingga mereka butuh waktu untuk beradaptasi. Kayaknya semua tutor di Kampung Inggris awalnya begini deh... hehe

Selanjutnya, dari materi saya rasa kurang lebih saja dengan kursusan yang lain.

Banyak lembaga kursus yang membuka kelas IELTS di Pare menggunakan latihan soal dari Cambridge, rekomendasi 7 - 14. Atau, ada juga yang memakai referensi tambahan dari Barrons.

Kesimpulannya...

Setelah mengikuti kelas IELTS di Webster dan Titik Nol, tetap saja keduanya memiliki plush dan minusnya. Baik itu dari fasilitasnya maupun tutornya.

Intinya "belajar IELTS itu butuh kesabaran," kata tutor saya di Webster. Namun menurut saya konsistensi dalam belajar juga penting. Belajar ielts hanya mengandalkan belajar di kelas tanpa diikuti belajar mandiri di rumah, itu sangat tidak cukup.

Sehingga mengikuti kelas IELST di manapun itu bukan jaminan untuk mendapatkan skor real test tinggi. Faktanya, banyak kok teman-teman yang hanya belajar mandiri di rumah skor ielts nya bagus-bagus tuh kisaran band score 6.5 - 7.5  :)

Kalau dihitung-hitung saya di Kampung Inggris sudah lebih dari setahun. Keberangkatan awal di 2018 belajar selama 4 bulan dan keberangkatan ke dua di 2019 belajar selama kurang lebih 9 bulan, dari yang mulai belajar bahasa inggris dasar banget hingga memberanikan diri ngambil kelas IELST untuk keperluan administratif beasiswa.

Kok lama?

IYA. Karena saya belajarnya dari dasar benar-benar buta huruf tentang bahasa inggris. Jadi sebelum masuk kelas IELTS saya belajar bahasa inggris dari kelas dasar dulu.

Setelah belajar IELTS di dua tempat bagaimana hasilnya?

Hasilnya memberanikan saya untuk ikut real test. Namun, lagi-lagi memang saya harus bersabar. Saya berencana ikut real test pada 4 april 2020 di british council, Jogja. Akan tetapi, karena corona virus yang banyak menular dari bulan Maret lalu hasilnya semua bentuk test baik IELTS dan TOEFL diundur hingga kondisinya normal.

Pada kondisi seperti ini untungnya beasiswa luar negeri yang ingin saya daftar juga diundur deadline nya. Jadi banyak waktu belajar mandiri bukan? hehe

Itulah pengalaman saya waktu kursus IELST di dua lembaga berbeda di kampung inggris... Semoga bermanfaat.

OYA, buat teman-teman pejuang IELTS tetap jaga semangatnya dan jangan mudah menyerah jadikan impianmu atau tujuanmu sebagai motivasi untuk belajar lebih giat lagi. Serta, teruslah berdoa agar dimudahkan dalam proses belajar.

Bagi yang memilih belajar IELST mandiri di rumah jangan khawatir karena ada segudang materi yang dapat dipelajarin, tentunya semua tersedia di internet atau toko buku tinggal dicari.

Saya ada materi ielts untuk teman-teman yang membutuhkan bisa komen di bawah dengan menulis alamat email dan asalnya, nanti materinya akan saya kirim by email.

Sunday, September 29, 2019

Pentingnya Disiplin dalam Mewujudkan Cita-cita

kesuksesan dapat digapai untuk mereka yang benar-benar disiplin dalam menata hidupnya.

Setiap orang punya mimpi dan keinginan dan setiap orang bebas bermimpi dan berkeinginan apapun itu. Ada banyak quotes tentang ini yang seenggaknya bisa menambah semangat kita untuk mewujudkan apa yang kita idamkan sejak dulu, yakni "bercita-cita lah setinggi langit", "jangan ragu bercita-cita setinggi langit, kalaupun jatuh masih di antara awan", dan seterusnya...! Pada intinya mimpi dan keinginan lekat kaitannya dengan pola hidup disiplin.

Kita boleh bermimpi untuk masa depan yang lebih baik, tapi jangan lupa bahwa tidak ada hasil yang instan semuanya pasti butuh proses. Setiap orang hebat yang kita lihat hari ini di sosial media maupun media massa, mereka lalui perjalanan hidupnya dengan proses yang panjang. Di dalam berproses untuk hal-hal yang kita inginkan di masa depan, tidak elok untuk berharap yang enaknya saja, semuanya pasti ada manis dan pahit di dalam usaha yang sedang kita jalani. Sesuatu yang manis dalam perjalanan hidup kita, itu hanyalah ujian untuk kita, begitu pula pahitnya hidup tidak serta merta hukuman kepada yang lalai atau tak siap dalam meraih mimpi, dimana setiap mimpi yang hendak kita raih dibutuhkan pengorbanan yang setimpal pada tujuan yang diinginkan.

Pengorbanan untuk waktu yang panjang, usaha yang maksimal, dan modal yang cukup ketiga hal ini yang terus dan selalu menjadi tantangan dalam mewujudkan cita-cita. Tidak sedikit pula banyak orang langsung down ketika harus menghadapi salah satunya maupun ketiganya, sehingga ia dengan sadar meninggalkan cita-citanya sendiri.

Ingat!

Sesuatu yang besar sedang menunggu kita di masa depan...

Lalu, bagaimana kita melewati semua proses ini tanpa berhenti di tengah jalan hanya karena tantangan yang tidak bisa kita lewati, jika 'SABAR' kita pasti bakal sampai pada tujuan yang kita mau...

Kunci pertamanya adalah S-A-B-A-R.

Karena kita bukan orang yang setelah dilahirkan lalu tumbuh dewasa melaluinya dengan instan!

Kita hidup di lingkungan perjuangan, dimana proses menjadi jembatan kita untuk dapat menyebrang, dan di dalam perjalanan menuju ke sana kesabaran menjadi bekal utama yang kita bawa.

Itu sebabnya di sini pola hidup disiplin menjadi tolak ukur utama keberhasilan kita di masa depan...

Tidak ada orang hebat hari ini, yang memulai hidupnya dari NOL dengan rasa malas dan mudah menyerah. Mereka sama dengan kita, hidup di lingkungan perjuangan. Jika malas-malasan tak kunjung sampai tujuan mereka seperti saat ini, dan jika menyerah tengah jalan tak pernah sampai pula mereka pada tujuan yang diidam-idamkan sejak kecil.

Maka dari itu agar tidak gagal dalam meraih mimpi. Jadikan mimpi kita sebagai penyemangat (arah/tujuan) dalam berproses, karena ibarat orang bepergian dia punya tujuan yang hendak dikunjungin, jika tidak?, tak jarang ia mampir satu dua kali di pertangahan dan mengalir mengikuti arus.

Setidaknya dengan begitu kita akan disadarkan bahwa ada sesuatu di depan sana sedang menunggu kita.

Selagi berjuang dan hendak berjuang untuk memperoleh yang diinginkan, maka tanamkan lah pada diri kita semua bahwa kita bisa seperti orang-orang lain lakukan lebih dulu. Dan, ingat! bahwa proses yang kita jalankan akan sebanding dengan hasil yang akan kita dapatkan. Maka, jangan setengah-setengah dalam melakukan sesuatu, jangan suka-suka menunda sesuatu, dan meremehkannya. Tetaplah rendah hati dan terus mengevaluasi diri, jika tidak tahu, jangan sungkan bertanya kepada orang lain (siapapun itu), jangan hanya karena sungkan dan tinggi hati karena merasa kita lebih tinggi dari pada orang lain sehingga kita urungkan untuk bertanya.

Setiap orang punya pengalaman yang berbeda-beda, dan setiap orang melalui proses dengan caranya masing-masing. Apa yang tidak kita ketahui bisa saja kerabat (yang di bawah kita) mengetahuinya lebih dulu. Itu sebabnya, bertanyalah jika kamu benar-benar tidak tahu...

Oleh karena itu, pergunakan waktumu sebaik mungkin dan berusaha menghindari hal-hal yang tidak penting.

Tak ada yang instan hidup di lingkungan perjuangan

Jika tengah berjuang, tujulah pada apa yang diinginkan

Jangan lekas menyerah selagi usia masih muda dan tenaga masih kuat

Ukur setiap tantangan pada strategi yang lebih kuat

Gapai mimpi-mimpimu dengan cara benar dan mulia

Jangan sekali-kali mengambil hak yang bukan kita punya

Berjuang kadang melelahkan dan membuat kita menyerah

Namun, tetap ingat bahwa bermimpi saja tak cukup untuk masa depan yang cerah

Sunday, April 21, 2019

5 Tempat Kursus Bahasa Inggris di Jogja [Recommended]

Jogja sebagai kota pendidikan banyak menawarkan ruang belajar yang berkualitas...

Hal itu bisa dilihat dari sekolah hingga perguruan tinggi ternama yang ada di Jogja. Serta, tersedia juga ruang pendidikan non-formal yang sangat lengkap.

Salah satunya, tempat kursus bahasa inggris di Jogja yang bertebaran di mana-mana. Sayangnya, bagi sobat yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa kadang dibuat bimbang untuk memilih hal ini...hehe

Mengapa tidak?


Inilah tempat kursus bahasa inggris di jogja yang banyak direkomendasikan, murah dan berkualitas seperti di kampung inggris, Pare...

Kita semua ketahui, di Indonesia tempat kursus bahasa terbaik yang ada di Indonesia terdapat di Pare, Kediri (Kampung Inggris). Kita semua tahu itu!

Nah, bagi sobat yang tinggal di Jogja mungkin akan dihadapkan dengan pilihan "kursus bahasa di Jogja atau di Pare.

Pertimbangannya, kursus bahasa inggris di Jogja karena kota ini adalah kota pendidikan. Sedangkan kursus di Pare, karena banyak direkomendasikan oleh para senior yang pernah belajar di sana, serta bayak siswa/i dari seluruh Indonesia yang belajar di sana atau memang diakui kualitasnya.

Jika sobat berpikiran sama dengan hal di atas, berarti kita sama...wkwk

Kursus bahasa Inggris di Jogja atau di Pare, sebenarnya dua tempat ini sama-sama memiliki kualitas yang bagus. Cuman, perbedaannya kalau memilih di Pare, lingkungannya itu jauh lebih mendukung untuk mendalami bahasa.

Sobat coba banyangin sejenak...

Faktor yang membuat seseorang cepat menguasai bahasa Inggris salah satunya adalah kebiasaan. Terbiasa ngomong/nulis dalam bahasa inggris.

Di Pare, pelajaran bahasa, dilakukan di ruang kelas maupun di luar kelas seperti di kost/camp, warung makan, kedai kopi, jalan, hingga di sosmed dengan teman sobat di sana.

Simak juga, metode belajar di kampung inggris pare

Sedangkan di Jogja, pelajaran bahasa, hanya didapat di ruang kelas, mungkin sesekali di kost. Selebihnya (pikir sendiri)...?

Perbedaannya kalau di Pare, selain karena lingkungan, terdapat teman yang bisa diajak untuk melatih kecakapanmu. Sedangkan di Jogja, pulang dari tempat kursus cenderung melakukan aktivitas lain.  

Jadi rumusnya adalah, "semakin sobat terbiasa maka akan semakin cepat sobat bisa".

Well...

Kembali ke topik utama kita!

Ada banyak tempat kursus bahasa Inggris di Jogja. Namun, kita juga perlu selektif dalam memilihnya.

Pertimbangkan soal harga dan kualitas pengajarannya. Misal, ada 5 tempat kursus bahasa Inggris di Jogja, semuanya memiliki kualitas pengajaran yang bagus, maka  untuk memilih salah satunya sobat pertimbangkan terkait biaya kursus dan fasilitas yang didapat.

Untuk melihat kualitas pengajarannya sangat mudah, bisa melalui review orang lain dan website dari lembaga kursusnya.

Nah pada bagian itu, yang penting sobat selidiki selain masalah biaya, caritahu soal materi yang diberikan serta metode pengajarannya. Apakah lebih cenderung monoton atau tutor lebih aktif mengajak berdiskusi.

Mudah bukan?

Di bawah adalah tempat kursus bahasa yang banyak direkomendasikan, yang mungkin bisa sobat pertimbangakan.

1. Swift English School

Merupakan lembaga kursus bahasa Inggris yang banyak direkomendasikan di Jogja. Mayoritas siswa/i di sini adalah mahasiswa.

Fasilitas kursus di Swift English School terbilang mewah, memakai sofa, membuat aktvitas belajar sobat nantinya semakin nyaman seperti di rumah sendiri...hehe

Dan, yang paling menariknya lagi, di sini sobat akan mendapatkan garansi hingga bisa secara gratis.

Selain itu, Swift English memiliki 5 cabang yang tersebar di Jogja (ke depan kemungkinan bisa nambah), yang bisa sobat pilih berdasarkan jarak terdekat dari rumah sobat. Jika ingin mencari alamatnya, sangat mudah ditemukan, melaui GPS atau google maps.

www.swiftenglishschool.com

2. NTC English Yogyakarta

Di Jogja, NTC sudah berdiri sejak 2003. Salah satu tempat kursus yang telah diaku ini, dan menawarkan suasana belajar dengan standar internasional.

Ditambah lagi, terdapat beragam pilihan program kursus yang dapat sobat sesuaikan berdasarkan kebutuhan sobat.

Duh, asyik bukan...hehe

Sedangkan tenaga pengajar/tutornya juga dikenal asik-asik loh, untuk membuka keakraban mereka sering bergaul dengan para siswanya sendiri. Jadi, moment seperti itu bisa dimanfaatkan banget, bagi sobat yang ingin tanya-tanya...

OYA, sebelum berdiri di Jogja, NTC semula telah lebih dulu didirikan di kampung Inggris, Pare, pada 2001 lalu.

Bagi sobat yang ingin mencari alamatnya di Jogja sangat mudah ditemukan melalui GPS atau google maps.

ntc-english.com

3. Rumah Cerdas Bahasa Inggris

Tempat kursus satu ini memang tidak begitu populer jika dibandingkan dua tempat kursus di atas.

Namun, jangan menilai dari sampulnya dulu...

Meski di dunia nyata mereka kurang popular (kalau ini sih soal marketingnya aja). Namun, di internet Rumah Cerdas Bahasa Inggris (RCBI) tidak kalah popular dari dua tempat kursus di atas.

Coba aja deh cek, bagi sobat yang ingin belajar cara mengerjakan toefl, lewat youtube dapat ditemui channel-nya di mana tips diajarkan dengan sedetail mungkin. Sehingga banyak menjadi rujukan bagi para pengejar skor toefl.

Di RCBI, suasana belajarnya didesain mirip-mirip di kampung inggris, Pare. Serta, banyak dari siswa/i-nya yang merekomendasikan RCBI sebagai tempat kursus bahasa pilihan, karena menurut mereka metode belajarnya yang recomended banget. Tutor-tutornya juga terkenal ramah loh...

OYA...

RCBI juga menyediakan berbagai pilihan program kursus, yang dapat sobat pilih sesuai kebutuhan.

rumahcerdasbahasainggris.com

4. English Cafe

Merupakan tempat kursus yang lagi hitz banget saat ini karena kursusnya memang didesain di cafe. Saya sendiri belum pernah kursus di sini. Namun, dari cerita beberapa teman yang kursus di sini, kalau suasana belajarnya hidup banget.

Terbayang kan, belajar sembari nongkrong...hehe

Tersedia juga beberapa pilihan kelas yang dapat sobat ambil, yakni regular atau private, serta pilihan program yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.

Metode belajar santai, yang dikonsep oleh English Cafe membuat murid-muridnya mudah menerima materi, dan mencerna materi yang diberikan.

www.englishcafe.co

5. Rumah Inggris Jogja

Sama halnya dengan tempat kursus lainnya, di Rumah Inggris Jogja juga menawarkan berbagai pilihan program kursus yang dapat sobat sesuaikan berdasarkan kebutuhan.

Tempat kursus satu ini, dikenal dapat menciptakan suasana kekeluargaan antar murid maupun tutornya menjadi semakin akrab.

Meski tempat kursusnya sederhana, hal itu tidak jadi masalah selama metode belajar yang diberikannya dapat mengajak siswa/i-nya bisa cepat menguasai materi yang diberikan.

Menariknya lagi, metode belajar di rumah inggris Jogja didesain seperti kampung Inggris, Pare. Jadi, untuk belajar di kampung inggris sobat tidak perlu jauh-jauh pergi ke Pare, karena sudah ada Pare Van Jogja...hehe

www.rumahinggrisjogja.com

Dari 5 tempat kursus bahasa di atas diurutkan secara acak (tidak ditentukan berdasarkan nomor). Jadi, sobat bisa pilih salah satu dari 5 tempat kursus yang direkomendasikan di atas menurut kriteria sobat.

Link masing-masing lembaga kursus di atas sengaja tidak diaktivkan. Bagi sobat yang ingin berkunjung ke situsnya, bisa meng-copy link-nya terlebih dulu.

Ingat, indikator dalam memilih lembaga kursus bahasa...!

Yaitu, selidiki materi yang bakal sobat dapat, dan metode belajar yang diterapkan kira-kira cocok engga metode tersebut untuk sobat.

Selain itu, tempat kursus yang direkomendasikan di atas merupakan lembaga kursus terpercaya dan berkualitas yang kini banyak mendapat rekomendasi oleh para alumninya. Sehingga tidak diragukan lagi untuk menitih ilmu di sini.

Terakhir, saya memiliki ebook yang berguna bagi sobat yang membutuhkan referensi tambahan dalam belajar toefl. Yakni, Longman Complete Course For The Toefl Test, merupakan referensi yang sudah langka di toko buku maupun dalam bentuk ebook yang jarang dimiliki orang.

Bagi sobat yang ingin memiliki ebook dari Longman, bisa pasang email pada kolom komentar. Nanti, akan saya kirimkan ebook-nya berbentuk PDF ke email sobat.

Semoga bermanfaat...☺