PADA liburan sekolah atau semester, banyak siswa/i yang tengah mempersiapkan diri untuk pergi belajar bahasa Inggris di Pare, Kediri.
Besarnya niat siswa/i tersebut untuk datang ke kampung Inggris (sebutan lain yang lebih popular), membuat mereka mencari segenap informasi terkait apa-apa saja yang ada di sana.
Mulai dari informasi kursus seperti lembaga kursus, program kursus, jadwal kursus, hingga info terkait biaya hidup dan kebiasaan yang ada di pare itu sendiri.
Baca juga; biaya hidup di kampung inggris
Biasanya media informatif alternatif bagi mereka (siswa/i) yang belum pernah ke sana, bersumber dari artikel yang banyak bertebaran di internet, mulai dari blogger, situs berita, dan youtube.
Namun, apakah informasi tersebut masih relevan dengan situasi/kondisi saat ini.
Maka jangan salah banyak dari siswa/i di sana ketika baru pertama kali ke sana mengatakan salah tempat kursus hingga salah ngambil program kursus.
Mungkin, waktu mencari informasi yang bersumber dari internet kamu tidak melihat tanggal postingan informasi tersebut, sehingga kamu menganggap kalau apa yang diberitakan akan sama dengan situasi yang ada di lapangan saat ini.
Padahal, tidak!
Jika ingin mendapatkan informasi yang lebih akurat, usahakan informasi yang kamu baca tidak lewat dari 6 bulan dari waktu terbit atau perbaharui.
Dan, meskipun blog/situs yang kamu baca berada di halaman pertama Google, tetap saja belum tentu menjamin keakuratan informasi.
Justru jika ingin mendapatkan informasi yang benar-benar akurat tentang pare, kamu bisa mencaritahunya kepada teman yang sudah pernah belajar di sana. Namun, jika belum ada kenalan yang pernah ke sana, tentu informasi dari internetlah solusinya.
Intinya kamu perlu selektif saja dalam menyaring informasi yang beredar di internet terutama terkait pare atau kampung inggris, jangan sampai terjebak dengan artikel marketing.
Oya...
Saya sendiri sudah pernah kursus di sana, lebih dari 1 tahun penulis habiskan waktunya belajara bahasa inggris.
Dulu pas awal datang saya tidak langsung mendaftar kusus. Namun sepanjang hari saya selalu mencari informasi di masing-masing lembaga kursus, kurang lebih selama 2 minggu.
Boleh dibilang sembari mempelajari lingkungan serta kebiasaan siswa/i di sana.
Sebenarnya, sebelum datang ke Pare, saya sudah punya list tersendiri terkait lembaga kursus mana yang akan saya masuki.
Namun, dari informasi kawan saya yang lebih dulu kursus di sana. Saat saya ajukan daftar lembaga kursus tersebut kepadanya. Dia malah diam, intinya, baginya no recommended lah.
Lantaran tempat kursus yang sudah saya list tersebut dinilai kurang berkualitas.
Setelah lumayan lama tinggal di pare (masuk bulan ke tiga), apa yang dikatakan kawan saya tentang lembaga kursus yang saya list sebelumnya, memang benar kurang memuaskan untuk belajar di lembaga tersebut.
Informasi itu saya dapatkan langsung dari siswa/i di sana (ketika tengah asyik mendiskusikan lembaganya di kedai kopi) serta dari para alumninya yang berkata demikian.
Kembali ke topik, akhirnya karena posisi sudah lama di pare, saya menemukan lembaga yang memang cocok buat saya.
Singkat cerita, selama belajar di kampung inggris, sudah 7 lembaga kursus yang saya masukin.
Jujur saja pertama datang saat itu kemampuan bahasa Inggris saya NOL. Karena pelajaran bahasa inggris ini paling tidak saya sukai sejak SMP.
Hal itu membuat saya jadi gengsi dengan teman-teman di kelas, disatu sisi, saya baru lulus kuliah saat itu. Tentu gengsi dong, kalau sampai kalah dengan anak-anak SMA/SMK yang sudah cas cis cus ngomong pake bahasa Inggris.
Hingga perlu saya akui bahwa kursus di sana membawa perkembangan signifikan pada diri saya.
Lalu...
Lembaga kursus di pare yang banyak direkomendasikan itu apa-apa aja?
Di bawah ini sudah saya buatkan daftarnya berdasarkan 2 kategori yakni spesialis grammar dan speaking.
5 lembaga kursus di pare yang banyak direkomendasikan
Adapun 5 lembaga kursus tersebut di antaranya;
1. Kresna English Language Institute
Biasa disebut Kresna, merupakan salah satu lembaga kursus yang dianggap oleh siswa/i di sana memiliki metode mengajar grammar yang baik, atau tempat kursus dengan spesialis grammar.
Oya...
Di satu sisi biaya kursusnya juga murah banget loh, bisa dikatakan paling murah di pare. Hanya 55.000 saja kamu sudah dapat masuk di salah satu program, durasi belajar selama 2 minggu.
Saya termasuk jebolan Kresna, saya masih ingat banget telah menamatkan level Hp 1 - 9 hingga academic writing.
2. Elfast
Lembaga kursus satu ini muridnya banyak banget, karena merupakan salah satu lembaga favorit di sana.
Kata teman yang pernah belajar di sana, bahwa elfast merupakan lembaga unggulan untuk belajar grammar.
Terus dia bilang, biasanya mendekati awal periode (10 & 25) sudah banyak kelas yang tutup lantaran telah melebihi kuota, dan memang banyak banget peminatnya.
Terus dia bilang, biasanya mendekati awal periode (10 & 25) sudah banyak kelas yang tutup lantaran telah melebihi kuota, dan memang banyak banget peminatnya.
Singkat cerita, elfast merupakan lembaga kursus dengan spesialis grammar.
Lalu bedanya dengan Kresna, kalau menurut saya hanya di biaya programnya aja sih, yang lebih murah di Kresna.
Namun kalau dibandingkan dari segi fasilitas, saya acungi jempol untuk elfast.
Sebagai hiburan, kata teman saya yang kursus di elfast waktu sedang menemani saya ke ruang office elfast, kata dia "kamu kalau mau cari cewek cantik kursusnya di sini aja". :D
Saya pun jadi berpikir berulang kali untuk kursus di elfast...hehe
3. Mahesa Institute
Sama dengan kresna dan elfast kalau di mahesa institute merupakan lembaga dengan spesialis grammar.
Sebetulnya imbuhan kata "spesialis'' kepada lembaga tertentu itu hanya dibuat oleh siswa/i yang ada di sana, ketika mereka merasakan sendiri suasana belajar di lembaga tersebut.
Saya sendiri termasuk jebolan di kelas grammar-1 mahesa.
Oya...
Untuk akreditasi sebagai lembaga pendidikan non formal di mahesa itu nilainya ''A'' loh. Jarang-jarang lembaga kursus di sana yang memperoleh akreditasi A, mayoritas dari pengamatan saya sih "B".
Memang sih soal akreditasi itu bukan pilihan prioritas untuk belajar di lembaga tersebut. Akan tetapi,sertifikatnya kan lumayan tuh dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki penilaian sangat baik.
4. The Daffodil
Lembaga selanjutnya merupakan salah satu tempat kursus dengan spesialis speaking.
Pernah di warung makan An-Nur, merupakan warung makan prasmanan edisi ngirit, sepulang dari kelas saya singgah di warung itu.
Ketika selesai mengambil makan saya pun duduk di samping sekumpulan siswa/i yang asyik makan sembari ngobrol.
Saat itu mereka tengah asyik bercerita soal kursusan (merupakan topik yang selalu dibahas berulang kali setiap ngumpul, oleh siswa/i di pare, termasuk saya wkwk).
Intinya, dalam obrolan mereka, siswa tersebut tengah memuji-muji lembaga kursusnya yakni daffodil.
Saya menyimak dengan baik isi percakapan mereka, bukan karena saya nguping, namun jaraknya dengan mereka yang cukup dekat.
Saya ingat betul dalam satu segment salah satu dari mereka bercerita, "speaking di Daffodil mantap betul, tutornya juga bagus mengajarnya".
Selain itu, teman satu kost saya yang merupakan jebolan daffodil juga bercerita hal yang sama dengan kumpulan siswa tersebut. Yang intinya, dia memuji-muji metode yang dibawa oleh tutor, beserta materi yang diberikan itu tidak monoton seperti di sekolah formal.
Oya...
Awal tinggal di pare, saya sebenarnya ingin mendaftar di sini. Namun kelasnya selalu penuh terus.
Apabila ingin mendaftar usahakan H-7 ke sini, kata petugas office-nya. Soalnya banyak siswa/i yang sudah mendaftar via telepon dan melakukan pembayaran via transfer.
5. Peace
Lembaga kursus peace, merupakan lembaga yang juga banyak diminati oleh siswa/i di sana.
Pernah 2 orang kawan saya, hendak mendaftar program speaking di peace, seingat saya saat itu mereka mendaftar sekitar H-2 sebelum periode dimulai. Ternyata, kelas speaking-nya sudah penuh semua, yang tersisa hanya kelas listening for speaking.
Alhasil, mereka berdua mengambil kelas listening for speaking.
Selain mereka, teman sekelas saya waktu di grammar-1 mahesa, banyak yang ke peace untuk mengambil program speaking.
Informasi tambahan kalau di peace tutornya full english, jadi jangan kaget ya jika tiba-tiba sudah diajak ngomong pakai bahasa inggris.
Saya sendiri merupakan jebolan peace dan telah menyelesaikan program speaking-nya hingga level pre aktive speaking.
Waktu belajar di peace terasa cepat banget karena memang tutornya asyik dan aktif kepada siswa/i-nya sehingga di kelas terasa menyenangkan.
Waktu belajar di peace terasa cepat banget karena memang tutornya asyik dan aktif kepada siswa/i-nya sehingga di kelas terasa menyenangkan.
Lalu bedanya dengan speaking di daffodi apal, menurut saya, hanya berbeda di harga saja.
Program speaking di daffodil relatif lebih mahal daripada di peace.
Menurut saya sih wajar, karena fasilitas di daffodil relatif lebih mewah daripada di peace. Yang mana setiap kelasnya dilengkapi dengan AC, sedangkan di peace hanya kipas gantung. :D
Terakhir yang mau saya katakan, bahwa 5 lembaga kursus di atas merupakan lembaga yang banyak direkomendasikan, tidak hanya dari saya, juga dari siswa/i yang pernah atau sedang belajar di pare.
5 lembaga di atas, merupakan lembaga yang dianggap memiliki metode belajar yang berkualitas, maka wajar bila mereka menyebutnya sebagai lembaga spesialis speaking (the daffodil dan peace) dan spesialis grammar (kresna, elfast, dan mahesa).
Menurut saya, selain 5 lembaga kursus di atas, sebenarnya masih ada beberapa lembaga lainnya yang patut menjadi pertimbangan.
Seperti di Basic English Course (BEC), cocok untuk kamu yang memiliki waktu luang panjang. Merupakan lembaga kursus pertama di Pare. Founder-nya, yakni Mr. Kalend yang merupakan penggagas pertama kursusan bahasa di sana.
Sistem belajar di BEC mewajibkan seluruh siswa/i belajar selama 6 bulan. Dan, setiap awal pendaftaran, BEC selalu penuh.
Teman saya, yang saat ini masuk di sana bercerita, setidaknya kalau mau daftar di BEC agar datang lebih dulu sebelum office-nya dibua.
Jadi, saat itu dia sudah datang usai sholat Subuh, ternyata ketika sampai di sana sudah banyak sekali siswa yang menunggu di gerbang.
BEC sendiri menerima siswa/i setiap periodenya hanya 400 orang. Terdiri 200 siswa dan 200 siswi. Selain itu, kursusan ini hanya menerima calon siswa yang mendaftar langsung ke tempat.
Oya...
Selain lembaga kursus di atas, sebenarnya masih ada lagi lembaga yang banyak direkomendasikan. Seperti lembaga dengan spesialis TOEFL dan IELTS.
Jadi ada 3 lembaga yang banyak direkomendasikan jika sobat ingin mengambil pre TOEFL atau IELTS.
Sekian...
Semoga bermanfaat.

2 komentar
Kak menurut kakak bigben atau faster english recomended gk... Saya lagi nyari2 tempat kursus yang bisa memperbaiki bahasa Inggris saya.
@Bia saran saya pilih lembaga kursus yg banyak direkomendasiin org" misal dari teman, review (pengalaman bkn google rate) atau daftar kelas 2 minggu terserah dmn (cari yg murah) krn kelas percobaan. Nanti di kls tsb sambil mencari informasi ttg kursusan di Pare. Demikian tips saya ktk memilih tempat kursus dulu. :)
NB: Faktanya, harga tidak menjamin kualitas kursusan. Jd jgn terjebak dgn biaya yg mahal krn blm tentu bagus. Good luck!
Tulis komentar Anda...
EmoticonEmoticon