Friday, April 12, 2019

Biaya Hidup di Kampung Inggris, ternyata borosnya di sini?

ternyata segini biaya hidup di kampung inggris terlalu boros pada bagian...

BANYAK teman-teman yang mencari informasi tentang biaya hidup di kampung inggris. Maka akan saya share secara rinci soal biaya yang wajib kamu keluarkan selama di sana.

Oya...

Artikel ini berisi pengalaman pribadi ketika lebih 1 tahun belajar bahasa inggris di sana, pare.

Baca juga;  5 lembaga kursus di pare yang banyak direkomendasikan

Pada umumya biaya hidup di kampung inggris tidak lah mahal, bahkan sangat murah.

Mungkin bagi sebagian orang berpikir kalau murah itu relatif karena bisa saja sebagian orang mengatakan murah, sedangkan sebagian orang lagi berkata mahal lantaran keuangannya pas-pasan.

Oke, saya anggap pernyataan tersebut benar.

Karena memang realitanya seperti itu.

Jadi saya akan membuatnya menjadi lebih jelas, dengan berdasarkan pengalaman pribadi.

Mari disimak...

Banyak siswa/i yang ada di sana, mayoritas, berpendidikan SMP-SMA/SMK hingga yang baru lulus sekolah.

Terus banyak dari lembaga kursus di sana, setiap akhir periode mengadakan event salah satunya liburan ke tempat wisata. Antara lain ke Bromo, Kawah Ijen, Borobudur, dll.

Tidak sedikit juga paket wisata yang bertebaran di sana (kalau yang ini sangat menggiurkan bagi siswa/i di sana terutama menjelang akhir periode, jadi seakan dibuat semacam moment perpisahan gitu dengan teman sekursusan).

Ditambah lagi, ada berderet warung kopi mulai dari yang ekonomis hingga kelas elite.

Ditambah sistem belajar di kampung inggris yang mana tidak ada kegiatan kursus/belajar di hari sabtu-minggu.

Jadi maksud saya, dari lima pragraf di atas, salah satu alasan yang membuat siswa/i di sana itu menjadi banyak pengeluaran, alias boros, adalah kebanyakan liburan.

Memang sih kalau dihitung-hitung tidak seberapa jika dibandingkan dengan uang makan sebulan, tetapi, pengeluaran yang dihabiskan bisa setengah dari uang makan bulanan loh, bahkan bisa lebih.

Alasan saya menulis dengan pengantar seperti itu, saya hanya ingin meluruskan niat teman-teman yang ingin pergi ke sana hanya untuk belajar (mendalami bahasa inggris), tidak lebih.

Kalaupun merasa butuh liburan dengan alasan padatnya jadwal belajar, sehingga butuh suasana refresh.

Kamu bisa kok sesekali liburan ke luar di akhir bulan atau di akhir kepulangan kamu ke daerah asal, namun tidak setiap pekan. Karena apa? Hal inilah yang membuat pengeluaran menjadi kian bengkak.

Belajar dari pengalaman pribadi, saat itu saya baru saja lulus kuliah. Awal kursus, saya bertemu dengan teman-teman satu kelas/kursusan yang dominan anak SMA atau yang baru saja lulus sekolah.

Sehingga setiap akhir pekan tidak sedikit dari mereka mengajak saya untuk liburan.

Awalnya saya maklum, karena sebagian dari mereka masih SMA dan sebagian lagi baru lulus sekolah.

Mungkin dengan berlibur ke luar dapat membuat mereka menjadi refresh kembali. Disatu sisi, kebanyakan dari mereka berasal dari luar pulau dan luar provinsi Jawa Timur.

Jadi mumpung di Pare tidak ada salahnya menjelajah daerah wisata yang dekat dengan Kediri.

Kesimpulannya...

Bagi kamu yang memang memiliki uang jajan secukupnya, supaya tidak tergiyur dengan ajakan teman-teman satu kursusan.

Seperti seringnya ajakan liburan, nongkrong, hingga keluyuran tak jelas.

Btw...

Saya punya satu cerita terkait dengan hal ini, saat masih di Pare saya memiliki seorang teman dari Madura.

Beliau merupakan siswa paling tua di kelas, bahkan kalau dibandingkan dengan tutor kami, dia lah yang paling berumur.

Di sisi lain, dia juga sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak.

Alasan dia kursus, tidak lain karena tuntutan kerja yang mewajibkan dia harus bisa berbahasa inggris.

Singkat cerita, kami berteman baik, dan dia sering juga bertanya kepada saya terkait pelajaran di kelas.

Namun...

Apa yang terjadi?

Selama sebulan di Pare, dia sama sekali tidak mendapatkan apa-apa.

Jangankan untuk memperkenalkan diri dalam bahasa inggris, untuk berhitung 1-10 dalam bahasa inggris saja dia masih belum bisa.

Akhirnya, selama sebulan dia kursus, tidak satupun materi yang ia tangkap (saat itu kami berada dalam program/kelas speaking, pronunciation, dan vocabulary).

Lalu, apa penyebabnya?

Selama kursus ia sering keluar dengan teman-teman sekursusan untuk nongkrong di kedai kopi, hal ini hampir rutin tiap malam ia lakukan. Akhir pekan, ia juga pergi liburan dengan teman-temannya.

Saat bertemu dengan saya, ia bercerita, bahwa selama ia di Pare sudah banyak uang yang dia keluarkan (intinya boros), seketika itu pula saya kaget.

Kata dia, "Mas, awakku baru satu minggu setengah dok kene wis entek rongjuto, entek nggo kumpul ro arek-arek".

Saya berpikir uang sebanyak itu seharusnya bisa dia gunakan untuk biaya kursus, dan uang makan selama sebulan, bahkan menurut saya masih sisa.

Lalu, dia pamit dengan saya, jika dia ingin balik ke kampung dan menyudahi kursusnya di Pare.

Saya pula merasa sedih karena usaha dia belajar bahasa inggris selama di Pare, hasilnya sia-sia.

Semoga apa yang terjadi pada teman saya saat ini, bisa menjadi pelajaran kepada teman-teman yang mau atau sedang kursus di sana. Teguhkan niat awal untuk belajar!

Kesimpulan ke dua dari cerita saya...

Bahwa untuk biaya hidup (uang makan, uang kost/camp per bulan, dan uang sewa lain-lainnya termasuk biaya kursus) itu tidak lah mahal.

Justru yang membuat pengeluaran menjadi bengkak, jika uang jajan bulanan dipakai untuk nongkrong di kedai kopi setiap malam, ditambah apaila kamu sering bepergian ke luar, ke batu malang bareng someone, mungkin...

Mungkin, bagi siswa yang memiliki uang jajan lebih hal itu bukanlah masalah. Namun akan berbeda pada siswa/i yang uang jajannya hanya pas-pasan.

Oleh karena itu, selama tinggal di kampung inggris kamu perlu pintar-pintar dalam memanage pegeluaran, syukur kalau uang jajan masih bersisa di akhir bulan...hehe

Adapaun biaya yang perlu kamu keluarkan selama belajar di sana telah saya rinci seperti di bawah ini.

Biaya hidup di kampung inggris

  1. Biaya kursus (55 ribu - 300 ribu). Harga tidak menentukan kualitas dari lembaga kursus. Jadi, sebelum mendaftar kursus rajin-rajinlah untuk mencari informasi masing-masing lembaga kursus yang akan kamu tuju. Carilah lembaga kursus yang berkualitas, bagus dari sisi pengajarnya, materi, hingga fasilitas yang diberikan.
  2. Uang makan (5 ribu - 10 ribu/sekali makan) sudah termasuk makan dan minum air putih/es. Rata-rata setiap warung menawarkan harga yang berbeda-beda. Jadi, tergantung makannya di mana, dan menunnya apa.
  3. Uang kost/camp (250 - 500 ribu). Fasilitas sudah lengkap, mulai dari kasur, bantal, meja, lemari, wi-fi, listrik, ada juga yang menyediakan TV untuk umum.
  4. Sewa sepeda (50 - 100 ribu). Apabila jarak antara kost/camp ke lokasi kursus terasa jauh maka dapat menyewa sepeda. Di satu sisi aktivitas bersepeda menyehatkan bukan?
  5. Biaya lain-lain (100 - 300 ribu/bulan). Seperti peralatan mandi, dan seterusnya.
Sehingga kalau ditotal kurang lebih pengeluaran kamu selama di pare 1.800.000 (maksimal) dan 810.000 (minimal).

Atau begini...

Biaya hidup keseluruhan di sana mulai 810.000 hingga 1.800.000 dalam sebulan.

Jadi segitulah biaya keseluruhan yang akan kamu keluarkan selama kursus di sana. Jika ada pertanyaan lainnya, apapun itu terkait kampung inggris bisa tulis di kolom komentar.

Semoga bermanfaat.

Tulis komentar Anda...
EmoticonEmoticon